Apa kabarmu "H" Tabahlah "N"
Aku yakin semua orang punya impian. Salah satunya mungkin pasangan hidup. Begitu juga aku yang setelah sekian lama memendam perasaan yang begitu dalam dan begitu lama. Dari awal aku kenal dia dan sampai sekarang kurang lebih 7 tahun aku masih merasakan itu. Rasa rindu, kangen, kehangatan, kedamaian dan ketenangan hidup ini.
Dialah sosok impian jiwaku selama dalam kehidupanku. Entah aku ini sudah gila atau apa. Kayaknya ga ada lagi wanita selain dia. Ronanya begitu mempesona, wanginya menebarkan kehangatan yang abadi yang tak pernah padam di makan zaman. Tertawa dan kata-katanya berhembuskan angin sepoi pagi hari. Semua kata-kata yang terindah tidak akan sanggup mewakili akan keindahan wujudnya.
Dia tau bahwa dialah sosok impian hidupku. Dia tahu pula bahwa aku suka dia sampai kapanpun. Semua cara telah aku lakukan ( kecuali ke dukun, no way ). Syair, puisi bahkan lagu cinta aku ciptakan dan aku nyanyikan untk dia untuk impian hidupku. Entah sudah berapa kali aku nembak dia mungkin ratusan bahkan ribuan ( kaya iklan Tango ) kali. Tapi dia tetap tidak bergeming untuk tetap menolak aku. Walaupun dengan sehalus apapun kata penolakkan itu tetap saja terasa menyayat dan dunia ini gelap rasanya. Ga ada ruang untuk bernapas, menyesakan dada dan sebuah batu yang amat besar mengganjal di dadaku sampai aku tak kuat memangkunya. Terakhir kali aku menghubungi dia, apa kabarmu H....., dia bilang mau menikah dan memohon maaf atas semua kesalahan yang dia perbuat ( aku juga minta maaf ya... ) dan dia juga memohon agar aku melupakan dia untuk selamanya. Dia juga meyakinkan aku bahwa aku bisa mendapatkan wanita yang lebih dari dia.
Tunggu undanganku katanya. Entah kenapa dunia ini menjadi padang pasir dan tak ada lagi kehidupan. Tapi aku tahu di berbohong karena sampai saat ini aku tak pernah dapat undangan dan kabar dia menikah baik secara langsung atau melalui teman-teman terdekatnya. Mungkin agar aku ga terus sakit hati di saat aku teringatkan dia. Aku tahu dia itu teramat baik. Semakin di berbuat seperti itu semakin besar pula hati ini ingin memilikinya.
Sudahlah, aku mencoba untuk melupakannya dengan wanita lain yang pasti berbeda sekali dengan dia. Tapi aku harus menerima semua kelebihan dan kekurangan dia ( ya iya lah.. ) walau terasa hambar pada awalnya. Namun aku harus setia, menyimpan kasih dan perhatian sama dia. Sekian lama aku bersamanya, pasti ada suka dan duka dalam perjalanan cinta kami. Kami saling menerima dan berbalas sayang dalam mengarungi kehidupan berdua. Segudang rencana telah kami persiapkan untuk masa depan kami.
Belum tuntas perasaan sedihku atas kejadian lalu, kini hujaman belati bertambah dalam menusuk ke jantungku. Dia mau di jodohkan sama laki-laki lain yang mungkin lebih dari aku. Bingung aku. Benang kusut yang ada di otakku yang ribuan ujungnya bertalikan jarum yang menusuk kesemua urat sarafku. Mendidih darahku bergolak yang panasnya melebihi panas matahari. Akhirnya dia nuntut agar aku cepat menikahinya dan meyakinkan Ortunya bahwa aku memang sungguh-sungguh dan tulus mencintai dia. Tapi belum aku lakukan. Karena aku belum siap. Karena menurutku pernikahan itu tidak hanya di bangun atas dasar cinta, tapi di tunjang oleh keadaan ekonomi. Yang utama ridlo orang tua. Pengabdian laki-laki itu seumur hidup, tapi kalau seorang wanita pengabdian ke orang tua sebatas dia punya suami. Bingung....... bener-bener bingung euy... kedah kumaha atuh?! Tapi aku yakin Allah pasti memberikan yang terbaik buat kami berdua, tapi yang bikin aku sebel dia ga sadar akan hal itu ( belum kale ). Walau akhirnya aku harus berpisah aku Ikhlas, mungkin ini jalan hidupku yang harus kandas di tengah jalan. Dan semoga Allah memberikan kebahagiaan dan kesabaran untuk dia.
Apa yang terjadi padaku aku ga peduli asal jangan sampai terjadi apa2 sama dia. Sodaranya juga menyangka bahwa aku ini hanya maen-maen. Padahal bukan itu, bukan. Aku hanya perlu waktu. Aku juga ga mau kehilangan dia. Terlalu banyak kenangan yang membekas di dada, yang akan tersimpan erat di hati dan takkan lepas sampai kapanpun. Sedih memang kalo inget kesana. Bergetar hatiku rasanya ingin ku jatuhkan tetesan air yang ada di mataku ini. Tapi aku hanya mampu bersimpuh dan bersujud di hadapan yang kuasa. Kan kupeluk erat jiwanya, ku belai dengan rasa kasih sayang yang terdalam ikhlas jauh dari hati yang paling dalam, aku tumpahkan ke pangkuanmu. Sambil aku berucap dengan kata-kata manusia yang manusiawi jauh dari luruh hati "maafkan aku yang tak berdaya ini", maafkan atas segala kelemahanku.
Mungkin aku laki-laki yang tidak berguna dan tak layak untuk di maafkan. N,.....jauuuuuuuuuh di lubuk hatiku yang paling dalam aku ga mau kehilanganmu, apa lagi sampai aku meninggalkanmu. Bukankah itu yang selalu kau ucapkan padaku. Aku selalu terdengar kata-katamu itu N. Itu akan terjadi bila ga terjadi hal yang seperti ini. Tapi janji tinggal janji, kenangan tinggal kenangan. Kita harus Ikhlas atas takdir yang kuasa karena itu yang terbaik dari yang terbaik buat kita. Semoga kita akan bersama di akhirat nanti. Berdua bergandengan tangan menuju puncak kebahagiaan yang terbahagia nan abadi. Tabahkan hatimu N kasih sayang dan kesetiaanmu tak pernah aku ragukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar