Insani yang Islami
Suatu waktu saya berada di Jeneva dan pada saat itu saya gelisah, padahal saya tidak kurang sesuatu apapun. Saya tidur di hotel yang paling mewah dan termahal disana. Uang saya cukup. Mau apapun juga pasti saya bisa.
Tapi kenapa pada waktu itu saya merasa gelisah?! saya merasakan kekosongan di dalam dada saya, terasa hampa dan tak enak rasanya kaya ada sesuatu yang belum pernah saya milki tetapi ada namun hilang. Kemudian saya berfikir dan merenung. Seketika itu air suci mengalir ke sukma terasa merayap menjalar dari ujung kepala merayap perlahan terasa sejuk dan memberikan sesuatu yang terasa menentramkan dan menenangkan jiwa. Masuk bersama aliran darah mengalir yang tadinya bergolak menjadi energi baru yang di berikan Illahi untuk bangkit dan menyadari bahwa Hidayah Allah telah datang.
Sesuatu yang hilang itu adalah saya jauh dari Allah. Betapa tidak berharganya kemewahan yang saya miliki ini, dunia ini tidak ada artinya jika kita jauh dari Allah. Saya pernah muda, katanya. juga pernah mengalami hal-hal yang menyimpang dari akidah-akidah Islam. Tapi sekarang saya sudah tua saatnya untuk sadar. Beberapa tahun yang lalu saya naik haji tapi saya menjadi haji yang tidak bisa baca Qur'an ( sanbil tertawa kecil ) dan akupun ikut tersenyum. Akhirnya saya memutuskan untuk tinggal di pesantren untuk belajar baca Al-Quran selama 3 bulan. Kemudin saya mempelajari artinya, dan tidak hanya membacanya tetapi juga memaknai dan memahami apa sesungguhnya di balik rahasia ayat Allah ini. Akhirnya tidak hanya memahami makna ayat tapi juga memahami makna hidup ini. Bahkan meyakini keberadaan Allah dengan keyakinan sendiri, bukan dari cerita orang. Kita ingin menjadi Islam yang Kafah bukan? kita ingin menjadi Islam yang benar-benar Isam atas kesadaran diri sendiri bukan karena Islam Turunan yang akhirnya kurang memahami Islam.
Seperti kenapa Sesama Muslim Saling membunuh, gontok-gontokkan, mencaci dan bercerai berai. Dimana sebenarnya letak ke-Islaman. Kenapa harus ada kelompok Pembela Islam,yang memberikan kesan arogan, tidak cinta damai dan tidak ber-perikemanusiaan. Sedangkan Islam itu sudah ada yang menjaganya, yaitu Allah sendiri yang menjaganya. Samua kekisruhan ini tidak perlu terjadi jika diri sudah kembali kepada diri yang benar-benar Islam. Wujudkanlah Islam dalam kehidupan yang sesungguahnya. Disini di muka Bumi yang hanya bayangan ini. Yang nyata jelaslah di akhir nanti. Btr 191207
Tidak ada komentar:
Posting Komentar