Senin, 26 November 2007

SECERCAH HARAPAN

Harapan Itu Ada Telah tertulis Syair seindah Puisi. Telah terangkai Kata seindah Bahasa. Tapi semuanya bisu dan membatu. Diam. Gelap. Hanya redup cahaya yang tersenyum memancarkan rona kehidupan. Dengan indah Dia berkidung. Menggoda jingga di peraduan kesejukan pagi yang mampu meredakan gejolak jiwa yang mengapi, membadai, yang gemuruhnya mampu menghancurkan karang yang meninggi. Buihpun menutupi segala keindahan alam jiwa. Sepoi angin meniup pohon bergoyang. Meliuk-liuk menari tentang kemegahan. Gelegar halilintar, gersang dan tandusnya tanah menjadi hamparan rumput nan hijau. Berbunga dengan sari-sari kebeningan hati. Bintang-bintang berkumpul membawa sukma terbang kelangit, menuju rembulan yang tersenyum menatap. Kisah malam menyanyikan kidung, terhanyut dalam ketenangan bathin. Keheningan malam memeluk dengan hangat dan mesra. Kekosongan Jiwa Menjadi cahaya berkilau di atas cahaya kehidupan. Cahaya yang terang di atas cahaya yang tersimpan rahasia hidup. Untuk menuntun di hari mendatang.

Tidak ada komentar: