Senin, 31 Desember 2007

TUTUP SUDAH

Ku tutup semua kesedihan dan kepedihan di hari ini, seiring waktu yang telah berlalu di belakangku. Noda dan dosa yang telah aku perbuat, jejak-jejak yang penuh dusta dan kebohongan kan ku basuh dengan air dari nirwana kemegahan surgawi. Selamat tinggal masa lalu yang penuh sesak dan kabut hitam yang menyelimuti. Tersibak membelah cakrawala menyongsong bagaskara manjer kawuryan, yang mengibarkan sang panji dan rontek-rontek kamulyan yang abadi. Ku sambut masa depan yang lebih indah. Kupersiapkan diri untuk menghadapi tantangan terbesar dan terberat yang akan menghadangku di depan sana. Gelombang pasti akan lebih besar yang datang menimpaku kelak. Aku akan tersenyum lebar melihat malam yang di penuhi kartika-kartika yang berkedip dan sasadara yang cahayanya menghujani menghiasi dadaku. Aku akan berkidung tanpa ragu-ragu. Aku akan bernyanyi dengan hati. Mengiringi tarian jiwa untuk melangkahkan kaki melewati garis batas sang kala yang telah di pastikan harus berlalau. Menggilas, mencengkram, meremukan dan mencabik-cabik mengoyak jati diri tanpa memperdulikan yang tertinggal. Selamat datang masa yang baru selamat datang hari yang cerah, kusambut kau dengan busungan dadaku. Aku tidak akan lari di hadapanmu dan tidak akan bersembunyi di belakangmu. Tanganku telah mengepal untuk meninju congkak dan sombongnya dirimu.

Jumat, 28 Desember 2007

MIMPI ITU

Apa kabarmu "H" Tabahlah "N" Aku yakin semua orang punya impian. Salah satunya mungkin pasangan hidup. Begitu juga aku yang setelah sekian lama memendam perasaan yang begitu dalam dan begitu lama. Dari awal aku kenal dia dan sampai sekarang kurang lebih 7 tahun aku masih merasakan itu. Rasa rindu, kangen, kehangatan, kedamaian dan ketenangan hidup ini. Dialah sosok impian jiwaku selama dalam kehidupanku. Entah aku ini sudah gila atau apa. Kayaknya ga ada lagi wanita selain dia. Ronanya begitu mempesona, wanginya menebarkan kehangatan yang abadi yang tak pernah padam di makan zaman. Tertawa dan kata-katanya berhembuskan angin sepoi pagi hari. Semua kata-kata yang terindah tidak akan sanggup mewakili akan keindahan wujudnya. Dia tau bahwa dialah sosok impian hidupku. Dia tahu pula bahwa aku suka dia sampai kapanpun. Semua cara telah aku lakukan ( kecuali ke dukun, no way ). Syair, puisi bahkan lagu cinta aku ciptakan dan aku nyanyikan untk dia untuk impian hidupku. Entah sudah berapa kali aku nembak dia mungkin ratusan bahkan ribuan ( kaya iklan Tango ) kali. Tapi dia tetap tidak bergeming untuk tetap menolak aku. Walaupun dengan sehalus apapun kata penolakkan itu tetap saja terasa menyayat dan dunia ini gelap rasanya. Ga ada ruang untuk bernapas, menyesakan dada dan sebuah batu yang amat besar mengganjal di dadaku sampai aku tak kuat memangkunya. Terakhir kali aku menghubungi dia, apa kabarmu H....., dia bilang mau menikah dan memohon maaf atas semua kesalahan yang dia perbuat ( aku juga minta maaf ya... ) dan dia juga memohon agar aku melupakan dia untuk selamanya. Dia juga meyakinkan aku bahwa aku bisa mendapatkan wanita yang lebih dari dia. Tunggu undanganku katanya. Entah kenapa dunia ini menjadi padang pasir dan tak ada lagi kehidupan. Tapi aku tahu di berbohong karena sampai saat ini aku tak pernah dapat undangan dan kabar dia menikah baik secara langsung atau melalui teman-teman terdekatnya. Mungkin agar aku ga terus sakit hati di saat aku teringatkan dia. Aku tahu dia itu teramat baik. Semakin di berbuat seperti itu semakin besar pula hati ini ingin memilikinya. Sudahlah, aku mencoba untuk melupakannya dengan wanita lain yang pasti berbeda sekali dengan dia. Tapi aku harus menerima semua kelebihan dan kekurangan dia ( ya iya lah.. ) walau terasa hambar pada awalnya. Namun aku harus setia, menyimpan kasih dan perhatian sama dia. Sekian lama aku bersamanya, pasti ada suka dan duka dalam perjalanan cinta kami. Kami saling menerima dan berbalas sayang dalam mengarungi kehidupan berdua. Segudang rencana telah kami persiapkan untuk masa depan kami. Belum tuntas perasaan sedihku atas kejadian lalu, kini hujaman belati bertambah dalam menusuk ke jantungku. Dia mau di jodohkan sama laki-laki lain yang mungkin lebih dari aku. Bingung aku. Benang kusut yang ada di otakku yang ribuan ujungnya bertalikan jarum yang menusuk kesemua urat sarafku. Mendidih darahku bergolak yang panasnya melebihi panas matahari. Akhirnya dia nuntut agar aku cepat menikahinya dan meyakinkan Ortunya bahwa aku memang sungguh-sungguh dan tulus mencintai dia. Tapi belum aku lakukan. Karena aku belum siap. Karena menurutku pernikahan itu tidak hanya di bangun atas dasar cinta, tapi di tunjang oleh keadaan ekonomi. Yang utama ridlo orang tua. Pengabdian laki-laki itu seumur hidup, tapi kalau seorang wanita pengabdian ke orang tua sebatas dia punya suami. Bingung....... bener-bener bingung euy... kedah kumaha atuh?! Tapi aku yakin Allah pasti memberikan yang terbaik buat kami berdua, tapi yang bikin aku sebel dia ga sadar akan hal itu ( belum kale ). Walau akhirnya aku harus berpisah aku Ikhlas, mungkin ini jalan hidupku yang harus kandas di tengah jalan. Dan semoga Allah memberikan kebahagiaan dan kesabaran untuk dia. Apa yang terjadi padaku aku ga peduli asal jangan sampai terjadi apa2 sama dia. Sodaranya juga menyangka bahwa aku ini hanya maen-maen. Padahal bukan itu, bukan. Aku hanya perlu waktu. Aku juga ga mau kehilangan dia. Terlalu banyak kenangan yang membekas di dada, yang akan tersimpan erat di hati dan takkan lepas sampai kapanpun. Sedih memang kalo inget kesana. Bergetar hatiku rasanya ingin ku jatuhkan tetesan air yang ada di mataku ini. Tapi aku hanya mampu bersimpuh dan bersujud di hadapan yang kuasa. Kan kupeluk erat jiwanya, ku belai dengan rasa kasih sayang yang terdalam ikhlas jauh dari hati yang paling dalam, aku tumpahkan ke pangkuanmu. Sambil aku berucap dengan kata-kata manusia yang manusiawi jauh dari luruh hati "maafkan aku yang tak berdaya ini", maafkan atas segala kelemahanku. Mungkin aku laki-laki yang tidak berguna dan tak layak untuk di maafkan. N,.....jauuuuuuuuuh di lubuk hatiku yang paling dalam aku ga mau kehilanganmu, apa lagi sampai aku meninggalkanmu. Bukankah itu yang selalu kau ucapkan padaku. Aku selalu terdengar kata-katamu itu N. Itu akan terjadi bila ga terjadi hal yang seperti ini. Tapi janji tinggal janji, kenangan tinggal kenangan. Kita harus Ikhlas atas takdir yang kuasa karena itu yang terbaik dari yang terbaik buat kita. Semoga kita akan bersama di akhirat nanti. Berdua bergandengan tangan menuju puncak kebahagiaan yang terbahagia nan abadi. Tabahkan hatimu N kasih sayang dan kesetiaanmu tak pernah aku ragukan.

Senin, 24 Desember 2007

Aku Yang Bertanya

?.......... Mengapa Cahaya Bersembunyi di Balik Bayangan Padahal Dia Sendiri yang Menjadikan Bayangan Itu Mengapa harus ada malam Walau akhirnya siang akan datang juga Mengapa harus ada peradaban lain Walau akhirnya akan musnah Mengapa harus ada pertemuan Walau akhirnya akan berpisah

Minggu, 23 Desember 2007

WANITA

Kusapa wahai kau Wanita Dalam nyanyian birunya Cinta Saat Hati erat terjerat Rindunya gundah Perasaanku Akan hadirmu disini Kau yakinkan padaku Kaulah keindahan itu Kau yakinkan juga Tak ada yang seperti apa yang telah terlihat Ku kenal kau dalam mimpi terindahku Sebagai rona penggoda hati Yang selalu melambai mengajakku Menyentuh rahasia di balik tubuhmu Kau tercipta Membawa beribu pesona Di dalam kelembutan jingga Jiwa Kaupun menjadi Mawar yang berduri Menodai beningnya Hati Rix, Thx 2 u'r Inspiration

Rabu, 19 Desember 2007

Pengalaman Tuan Rumah 2

Insani yang Islami Suatu waktu saya berada di Jeneva dan pada saat itu saya gelisah, padahal saya tidak kurang sesuatu apapun. Saya tidur di hotel yang paling mewah dan termahal disana. Uang saya cukup. Mau apapun juga pasti saya bisa. Tapi kenapa pada waktu itu saya merasa gelisah?! saya merasakan kekosongan di dalam dada saya, terasa hampa dan tak enak rasanya kaya ada sesuatu yang belum pernah saya milki tetapi ada namun hilang. Kemudian saya berfikir dan merenung. Seketika itu air suci mengalir ke sukma terasa merayap menjalar dari ujung kepala merayap perlahan terasa sejuk dan memberikan sesuatu yang terasa menentramkan dan menenangkan jiwa. Masuk bersama aliran darah mengalir yang tadinya bergolak menjadi energi baru yang di berikan Illahi untuk bangkit dan menyadari bahwa Hidayah Allah telah datang. Sesuatu yang hilang itu adalah saya jauh dari Allah. Betapa tidak berharganya kemewahan yang saya miliki ini, dunia ini tidak ada artinya jika kita jauh dari Allah. Saya pernah muda, katanya. juga pernah mengalami hal-hal yang menyimpang dari akidah-akidah Islam. Tapi sekarang saya sudah tua saatnya untuk sadar. Beberapa tahun yang lalu saya naik haji tapi saya menjadi haji yang tidak bisa baca Qur'an ( sanbil tertawa kecil ) dan akupun ikut tersenyum. Akhirnya saya memutuskan untuk tinggal di pesantren untuk belajar baca Al-Quran selama 3 bulan. Kemudin saya mempelajari artinya, dan tidak hanya membacanya tetapi juga memaknai dan memahami apa sesungguhnya di balik rahasia ayat Allah ini. Akhirnya tidak hanya memahami makna ayat tapi juga memahami makna hidup ini. Bahkan meyakini keberadaan Allah dengan keyakinan sendiri, bukan dari cerita orang. Kita ingin menjadi Islam yang Kafah bukan? kita ingin menjadi Islam yang benar-benar Isam atas kesadaran diri sendiri bukan karena Islam Turunan yang akhirnya kurang memahami Islam. Seperti kenapa Sesama Muslim Saling membunuh, gontok-gontokkan, mencaci dan bercerai berai. Dimana sebenarnya letak ke-Islaman. Kenapa harus ada kelompok Pembela Islam,yang memberikan kesan arogan, tidak cinta damai dan tidak ber-perikemanusiaan. Sedangkan Islam itu sudah ada yang menjaganya, yaitu Allah sendiri yang menjaganya. Samua kekisruhan ini tidak perlu terjadi jika diri sudah kembali kepada diri yang benar-benar Islam. Wujudkanlah Islam dalam kehidupan yang sesungguahnya. Disini di muka Bumi yang hanya bayangan ini. Yang nyata jelaslah di akhir nanti. Btr 191207

Pengalaman Tuan Rumah 1

Alam Mendaur Ulang Ketika itu aku datang dan dipersilahkan duduk. Di hadapanku ada seorang yang setengah baya berbicara entah dari mana awalnya. Apa yang terjadi di indonesia ini? Beliau bertanya padaku dan dia pula yang menjawabnya. Karena manusia Indonesia tidak adil. Adil terhadap dirinya, keluarga, Bangsa dan Negaranya. Apa itu adil? yaitu bila seseorang telah bisa memisahkan antara hak dan yang batil kemudian ia membawanya dalam kehidupan. Masalah Ekonomi, Budaya, Pertahanan, Keamanan pada intinya adalah keadilan. Kuncinya Keadilan. Jika keadilan itu sudah di tegakkan maka Indonesia akan makmur. Terlebih adil terhadap alam. Beliau menambahkan. Terjadinya perubahan iklim karena siapa? bukan hewan yang pasti. Manusia. Jangan mentang-mentang air, tanah dan udara telah di berikan kuasa oleh Allah untuk manusia, maka manusia tak beraturan mengelolanya, bahkan mengambil yang bukan haknya. Alam itu butuh proses, butuh waktu untuk mendaur ulang. Karena alam juga mendaur ulang katanya. Jika manusia telah menggunakan alam pasti meninggalkan sisa yang menurutnya tidak bisa di gunakan lagi. Dari itu alam akan mendaur ulang sisa yang tadi. Tapi ketika alam sedang melakukan daur ulang dan belum selesai. Seketika itu juga manusia menggunakannya lagi. Ya jangan heran jika terjadi bencana dimana-mana, katanya. Maka bukan hanya kesadaran yang harus dipupuk tetapi yang paling utama adalah menegakkan keadilan. Yang dimulai dari diri sendiri. Btr 191207

Senin, 26 November 2007

SECERCAH HARAPAN

Harapan Itu Ada Telah tertulis Syair seindah Puisi. Telah terangkai Kata seindah Bahasa. Tapi semuanya bisu dan membatu. Diam. Gelap. Hanya redup cahaya yang tersenyum memancarkan rona kehidupan. Dengan indah Dia berkidung. Menggoda jingga di peraduan kesejukan pagi yang mampu meredakan gejolak jiwa yang mengapi, membadai, yang gemuruhnya mampu menghancurkan karang yang meninggi. Buihpun menutupi segala keindahan alam jiwa. Sepoi angin meniup pohon bergoyang. Meliuk-liuk menari tentang kemegahan. Gelegar halilintar, gersang dan tandusnya tanah menjadi hamparan rumput nan hijau. Berbunga dengan sari-sari kebeningan hati. Bintang-bintang berkumpul membawa sukma terbang kelangit, menuju rembulan yang tersenyum menatap. Kisah malam menyanyikan kidung, terhanyut dalam ketenangan bathin. Keheningan malam memeluk dengan hangat dan mesra. Kekosongan Jiwa Menjadi cahaya berkilau di atas cahaya kehidupan. Cahaya yang terang di atas cahaya yang tersimpan rahasia hidup. Untuk menuntun di hari mendatang.

Selasa, 20 November 2007

SANG KALA

Sang Kala Menyeringai, menyibak takdir gelombang yang memendar di cakrawala. Menghujam taring ke langit merah, merekah menebar aroma wewangian yang menusuk langsung ke jantung. Menggilas semua rona warna kesuburan duniawi. Jiwa yang bergetar gemuruh menguak misteri yang berselimutkan kabut menyutra dari sulaman sang dewi-dewi malam. Terhenjat mengibarkan panji-panji kehidupan. Sang surya meratap kepedihan menyaksikan lukisan keabadian yang tidak abadi. Namun terlahir dari kesucian yang sejati. Mengalir ke sukma yang perasa daintara sekawanan kemurkaan yang selalu mengaping daiantara dentuman-dentuman neraka yang berkobar. Jilatan ujung pedang menjadi teman sejati diantara perjuangan yang tak pernah terhenti, yang tak pernah menduduki singgasananya. Sang durjana berputar-putar mengerikan melengkingkan kepedihan yang di tebarkan. Berbuah bibit-bibit kehancuran mengalirkan air mata darah, di telan, dibasuhkan ke wajah-wajah yang penuh amarah dan dendam menyibak tabir sang penguasa. Sesak dada mengombang-ambing bahtera hidup yang sulit di cerna semua peradaban. Menjadi rahasia alam maya di antara ribuan bintang-bintang yang bertaburan. Sejauh angan meratap hari esok yang lebih cerah. Diantara rerimbunan pohon bambu. Menjulang ke atas peradaban cahaya. Cahaya atas cahaya dan kembali ke wujudnya semula. Sebagai Manunggaling Sajati.