Rabu, 07 Mei 2008

DONGENG SEBELUM TIDUR

Anak Ikan yang Gelisah
Suatu hari seorang Ibu dan anaknya sedang mencuci pakaian di pinggir sungai. Sang ibu bercerita kepada anaknya kehidupan di bumi ini tentang tanah, air dan udara. Seekor anak ikan kecil menghampiri dua orang manusia itu, sambil mendengarkan percakapannya. Ikan kecil itu asik mendengar cerita sang ibu.
Anakku taukah kamu bahwa air itu adalah sumber kehidupan. Jika air itu tidak ada maka binasalah seluruh kehidupan ini. Ikan kecil itu kaget ketika mendengar cerita si ibu. Dia ketakutan setengah mati. Dia berlari kesana kemari sambil bertanya kepada ikan yag lebih dewasa. Wahai sodaraku taukah kamu dimana air itu. Tidak jawab ikan yg sudah dewasa. Memangnya kenapa? Taukah kamu karena kita akan binasa bila air itu tidak ada. Tanya saja sama sesepuh ikan disana. Dia ikan yang sudah berpengalaman. Pasti dia tau. Tempatnya di hulu sana.
Lalu si ikan kecil berlari menuju ikan sepuh yang di tunjukan ikan dewasa itu. Kakek, tanya si ikan kecil. Ada apa anakku, kamu kok kayaknya sedang dalam ketakutan. Ada apa, tanya si kakek. Taukah kakek dimana itu air. si kakek tersenyum. Memangnya kenapa kau tanyakan itu. Sebab kita akan musnah kalau air tidak ada.
Anakku lihatlah di sekelilingmu, kau sudah merasakannya, kau sudah melihatnya bahkan kamu hidup di dalamnya. Hidup bersama dari kamu sangat kecil sampai sekarang ini. Kamu selalu hidup bersama-sama. Hanya saja kadang tidak sadar bahwa sebenarnya apa yang paling kita butuhkan tidak jauh dari diri kita sendiri. Tidak ada jarak walau sejengkalpun. Hanya saja ketidak sadaran itu membuat akal menjadi gelap dan perasaan menjadi sirna. Membuat akal tidak bekerja dengan sewajarnya malah bekerja di luar batas nalar yang sudah di tentukan. Perasaan tidak peka yang membuat diri menjadi biadab. Lupa akan kehidupan yang sesungguhnya.
Wahai anakku sesungguhnya tuhan memberikan hidup itu dengan kemampuannya. Maka apa yang harus di takutkan. Sesungguhnya yang sejati adalah tidak pernah ada rasa takut, rasa was-was. Yang sejati adlah selalu berani dan tidak pernah ragu. Jalanilah hidup ini dengan kemampuannmu. Kalau kamu sudah meras tidak mampu maka berhentilah dan cari jalan lain yang tidak jauh dari diri kita.
Ikan kecil akhirnya pergi dengan hati puas, karena sudah mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan yang terpendam di benaknya. Kini ia telah siap untuk menjadi dewasa dan menjadi ikan yang siap menghdapi hidup.

Tidak ada komentar: